Senin, 18 November 2013

Pertemuan X - Media Massa Perlu Ideologi (Liberalisasi Media)

Media massa berada dalam kangkangan neoliberalisme.

http://hizbut-tahrir.or.id/2009/07/07/neoliberalisme-cuma-dipahami-178-persen-penduduk/ 19-11-2013/ 13.45 


Neoliberalisme = kapitalisme global
Neoliberalisme adalah kebebasan yang dikuasai oleh globalisasi karena adanya teknologi.

ASAL MUASAL NEOLIBERALISME

- Berakhirnya cold war
- Demokratisasi / liberalisme
- Kemajuan teknologi informasi
- Arus informasi global
- Liberalisme global
- Kapitalisme global
- Neoliberalisme
- Imperialisme budaya

Contoh:
- Satu orang bisa memiliki dua atau lebih teknologi komunikasi

http://www.rmol.co/read/2010/10/27/7701/SIBUK-TELEPON/ 19-11-2013/ 13.51 

- Berkunjung ke sebuah restoran dari berita / informasi internet (alat komunikasi)

Komunikasi yang dilakukan setiap detiknya mampu mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat dari segi politik, ekonomi, dan sosial.

ARUS INFORMASI GLOBAL

- Kampanye kemerdekaan pers
- Intervensi negara minimal
- Komersialisasi
- Mengalirnya produk industri negara barat ke seluruh dunia
- Didukung oleh pemain dominan global dengan memanfaatkan pemain lokal

Contoh:
Ratu Atut, Gubernur Tangerang Selatan yang memakai barang-barang bermerk berkisar 1 M.

http://www.kaskus.co.id/thread/5278a6b8108b463c07000009/nih-gan-transaksi-ratu-atut-di-luar-negeri?goto=newpost/ 19-11-2013/ 14.01 


KARAKTER ARUS INFORMASI GLOBAL

- Peningkatan arus komunikasi
- Arus tidak bersifat dua arah melainkan multi arah, tetap ada dominasi
- Pusat -> negara industri maju, terutama Amerika Serikat
- Pelaku -> non-stop actors, individu dan kelompok-kelompok masyarakat

Contoh:
Trans TV mempopulerkan goyang caesar dalam acara Yuk Keep Smile mulai dari 1 jam, 2 jam, dst untuk membuat populer dan banyak pengiklan yang tertarik untuk bekerja sama.

http://www.youtube.com/watch?v=H_yj2Em0IPs/ 19-11-2013/ 14.04 



KARAKTER NEOLIBERALISME

- Deregulasi / restrukturisasi / reformasi birokrasi
- Swastanisasi, kuasa pemerintah dikecilkan
- Investasi
- Pasar bebas

Contoh:
- Mobil murah disetujui untuk masuk ke daerah pedesaaan
- Indonesia berinvestasi untuk menutupi kegagalannya

85% orang Indonesia hidup di perkotaan. Pertanian tidak lagi menjadi mata pencaharian andalan masyarakat. Orang desa lari ke kota karena di desa sudah tidak ada harapan lagi. Akibatnya di kota terjadi ledakan penduduk, kriminalitas meningkat, dan lapangan kerja tidak lagi dapat menampung tenaga kerja.


LIBERALISASI MEDIA INDONESIA

Demokratisasi diikuti kebebasan media massa.

PERKIRAAN JUMLAH MEDIA DI INDONESIA 2013

Jenis Media
Jumlah
Bentuk
Cetak
1500
Koran, majalah, tabloid
TV
200
Jabodetabek, lokal
Radio
2500
KRI dan lokal swasta

Kepemilikan barang dapat mengubah status sosial seseorang yang sebelumnya dipengaruhi oleh jabatan dan kekuasaan.
Contohnya adalah pembantu rumah tangga yang menganggap status sosialnya naik karena memiliki handphone.


MEDIA SETELAH LIBERALISASI

- Media sebagai kuda Troya, kapitalisme
- Iklan menjadi kendaraan pembujukan konsumen produk
- Industrialisasi media mengubah orientasi dari publik ke kapitalisme (komersialisasi media)
- Kuatnya pengaruh owner ke atas news room / redaksi
- Menurunnya objektivasi pemberitaan dan naiknya pelanggaran kode etik

Contoh:
Kompas Group memiliki ratusan perusahaan, Jawa Pos.

http://sahabathawa.com/lowongan-kerja-pt-gramedia-corporate-hr-kompas-gramedia/ 19-11-2013/ 14.08 



KOMERSIALISASI MEDIA DAN KOMSUMTIVISME

- McChesney (1998: 4), iklan telah menjadi salah satu keuntungan terbesar media massa AS yang sekarang ini mayoritas sistem komunikasi dikuasai oleh hanya beberapa perusahaan niaga raksasa.
- Komersil media dan komunikasi berpengaruh besar dan mendorong terjadi proses depolitisasi masyarakat sipil AS.
- Di Indonesia semua kepemilikan asing, Media massa harus memberikan peringatan untuk Indonesia supaya memiliki identitas.


http://commdept.fisip.ui.ac.id/dosen/zulhasril-nasir/ 19-11-2013/ 14.10



Sumber : Arsip pribadi /24/11/2013/ 10:14

Pembicara
Zulhasril Nasir
Penulis, ilmuwan, akademisi
Guru Besar FISIP Universitas Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar