Selasa, 17 September 2013

Pertemuan IV - New Media & Social Media

Media tradisional, contohnya adalah:
- radio
- koran
- TV
- majalah

Media baru ditandai dengan perkembangan teknologi digital.

Dalam media baru, tidak terdapat gate keeper dan redaksi yang mengawasi informasi yang akan turun. Penulisnya dapat menerbitkan sendiri informasi atau tulisan.
Contohnya: Twitter.

Ciri-ciri media baru menurut Straubhaar et al (2012: 20-24):
- Digital, terbukti meningkatkan kualitas transmisi.
- Interactive, melibatkan orang lain sehingga merupakan komunikasi 2 arah.
- Social Media, media yang isinya diciptakan dan didistribusikan melalui interaksi sosial.
- Asynchronous Communications, konsumsi media bisa dilakukan sesuai dengan waktu yang nyaman bagi setiap orang.
- Narrow Casting, program siaran TV dan radio dapat dipesan secara khusus sesuai selera masing-masing.
- Multimedia, media-media lama seperti surat kabar dan majalah kini dapat menciptakan platform multimedia dengan video on demand, jurnalisme warga (citizen journalism), dan lain-lain.

Era Media Baru dan Media Sosial

Era media baru ditandai dengan perkembangan internet dan teknologi digital, yang merupakan lompatan dan revolusi masyarakat. Informasi pun menjadi masyarakat dengan budaya digital (Negroponte, 1995).

Kekuasaan dan pengaruh media massa yang tadinya terletak di tangan media, kini berada di tangan khalayak. Informasi yang bersifat one to many, sekarang menjadi many to many.

Salah satu wujud media baru adalah media sosial.

Indonesia termasuk salah satu negara dengan pengguna media sosial yang tertinggi di dunia.

Menurut Nugroho dan Syarief, pengguna Facebook hingga 2012 adalah 42,5 juta, blog 5,3 juta, dan Twitter lebih dari 19,5 juta.


http://dailysocial.net/post/indonesia-bakal-lepas-gelar-populasi-terbesar-kedua-di-facebook-tahun-ini /19-09-2013 / 16:09 WIB
http://semiocast.com/en/publications/2012_07_30_Twitter_reaches_half_a_billion_accounts_140m_in_the_US /19-09-2013 / 16:09 WIB

Media baru dan media sosial telah menciptakan suatu tren dan kehebohan.
Contoh:
- Tren Vickynisasi

     http://showbiz.liputan6.com/read/688653/kosakata-ngawur-vicky-prasetyo-jadi-lelucon-baru-di-twitter/ 19-09-2013 / 16:09 WIB

- Twitwar Benhan dan Misbakhun

     http://chirpstory.com/li/37940 /19-09-2013 / 16:09 WIB

Benarkah Media Itu Hostile?

Contoh kasus:
Foto Gayus yang sedang menyamar dibuat menjadi banyak versi dan menjadi guyonan masyarakat.
Sumber: Slide " The Power of Media: Use and Abuse" 29 April 2013 oleh Irwan Julianto 

Apa Saja yang Jadi Berita?

- Drama, konflik, bencana, emosi
- Relevan bagi banyak orang
- Hal-hal baru, kontroverisal
- Detail, angka-angka
- Gambar / video dan narasi yang baik
- Tak sekedar "Bad news is a good news"
- Siaran pers: jathanya keranjang sampah
- Bukan cuma fakta, kini utamanya MAKNA

Posisi Media Massa

           Sumber: Slide " The Power of Media: Use and Abuse" 29 April 2013 oleh Irwan Julianto 

Media Sosial: Ruang Publik Baru?

UTOPIAN:

Media sosial dibayangkan oleh mereka yang optimis, sebagai ruang publik baru yang basis egalitariannya ada. Lewat interaktivitas dan partisipasi banyak pihak di dalamnya, diharapkan media sosial menjadi ruang publik yang terbuka dan berfungsi memerdekakan ruang dari sekat-sekat dan penindasan ideologis oleh satu pihak ke pihak yang lain.

Utopian menerima penetrasi teknologi komunikasi dengan tangan terbuka.

Contoh: kasus koin untuk Prita.
     http://ihsankusasi.wordpress.com/2010/01/05/uang-koin/ 19-09-2013 / 16.53 WIB

DYSTOPIAN:

Media sosial gagal menjadi ruang publik baru yang diidealkan Habermas karena di dalamnya memuat kepentingan-kepentingan yang meniadakan kepentingan lawan.

Kritik kultural yang muncul terhadap kemajuan teknologi komunikasi ini mengakibatkan akan munculnya aliensi-aliensi  politik hingga mengaburkan realitas itu sendiri. Pola pandang ini menyatakan bahwa hubungan warga dan pemerintah jauh lebih bermakna ketika dilakukan secara langsung atau tatap muka dibandingkan lewat internet.

Contoh: musyawarah secara langsung antara warga dengan kepala desa.


Manipulasi Media


     http://www.barnesandnoble.com/w/trust-me-im-lying-ryan-holiday/1111395738?ean=9781591846284 / 19-09-2013/ 16.46 WIB 

Frekuensi dapat memanipulasi media.
Contohnya:
- MNC digunakan Hary Tanoesoedibjo untuk kampanye Wiranto
- Iklan dan pemberitaan tentang ARB di TV One

Manipulator media dapat pula menjadi "pembunuh karakter" seseorang atau suatu lembaga.

Di era media sosial ini, ada pihak tertentu yang menjadi manipulator media.
Contohnya: akun palsu milik Trio Macan 2000.

Banyak orang yang ingin muncul di media massa. Kini dengan hadirnya media sosial, orang-orang menjadi lebih mudah untuk eksis / mejeng.





Pembicara dalam pertemuan ini adalah:
Irwan Julianto
Wartawan Senior Kompas
@julianto_ irwan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar