Selasa, 24 September 2013

Pertemuan V - Marketing Politik: Sebuah Pengantar

Seorang calon wakil rakyat atau pemimpin yang akan maju menjadi bagian dari pemerintahan, akan membutuhkan seseorang atau tim marketing politik sebagai bagian dari promosi.

Marketing politik terdiri dari 2 kata, yaitu:

- marketing: berusaha memberikan pilihan untuk memenuhi kebutuhan agar konsumen puas, bukan hanya untuk penjualan, namun untuk relasi. Contohnya adalah Tupperware yang membuat kampanye She Can sebagai bentuk relasional dan XL yang membuat program leader future sebagai bentuk relasional.

     http://sheilayla.blogspot.com/2013_03_01_archive.html/26-09-2013 / 16:59 WIB

- politik: kekuasaan, kepentingan, pemerintah


Marketing politik adalah strategi bagaimana kegiatan politik menggunakan instrumen marketing.

Marketing memiliki konsep needs & wants.

Needs merupakan kebutuhan konsumen yang harus dipenuhi.

     http://blog.dnevnik.hr/specialthings/26-09-2013/17.06 WIB

Wants merupakan pilihan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang bergantung pada lifestyle (cara kita menghabiskan uang).

     http://www.fortunewatch.com/get-real-about-money-needs-vs-wants/26-09-2013/17.03 WIB

Marketing politik menyebabkan perubahan pada masyarakat dan politik. Perubahan terjadi karena kompetisi antar calon pemimpin.

Marketing politik membantu untuk membangun kampanye yang permanen.

Kampanye pemilu bersifat jangka pendek karena hanya dilakukan jelang pemilu. Sedangkan kampanye politik bersifat jangka panjang karena dilakukan terus-menerus untuk membangun reputasi politik.

MARKETING VS POLITIK: Contradictio in Terminis? (Apakah bertentangan?)

TIDAK bertentangan.

Politik
- Disiplin ilmu: Memusatkan perhatian pada keyakinan, prinsip, ide, dan perdebatan bagaimana seharusnya dunia ini dijalankan.
- Praktik politik: Relasi antar institusi, proses legislatif, dan perumusan kebijakan publik. Termasuk juga bagaimana memenangkan pemilu dan mempertahankan kekuasaan.

Marketing
- Disiplin ilmu: Memusatkan perhatian pada bagaimana entitas bisnis berperilaku di dunia usaha dalam memperoleh keuntungan.
- Praktik pemasaran: Bagaimana organisasi dikelola untuk mencapai tujuan utama tersebut yakni keuntungan. Terkait di sini adalah bicara tentang strategi komunikasi dan manajemen pemasaran.

FENOMENA POLITIK INDONESIA KONTEMPORER

- Persaingan (kontestasi) Politik:
     * Undang-undang politik yang berubah turut mengubah landscape politik
     * Membuat semua orang mau mencalonkan diri jadi legislatif
- Transparansi Masyarakat
- Heterogenitas Masyarakat
- Informasi dan Telekomunikasi
- Public Opinion Era

BAGAN KONFIGURASI PEMILIH

     SUMBER GAMBAR: Slide Marketing Poltik: Sebuah Pengantar Oleh Sarah Santi, Msi.

Orientasi "policy problem solving" seperti yang dipersepsikan Jokowi. Dari pemilih tradisional (pemilih yang memilih pemimpin berdasarkan ideologi) bergeser ke pemilih yang rasional.


PERGESERAN MARKETING DAN POLITIK SERTA TITIK TEMU KEDUANYA

Unsur 4P berubah menjadi 4C.

Product >> Consumer / Customer
Pihak yang bersangkutan harus memproduksi barang yang diinginkan oleh konsumen.

Price >> Cost
Konsumen saat ini lebih memilih untuk mengeluarkan uang lebih banyak untuk suatu barang demi mendapatkan kenyamanan. Contohnya konsumen lebih memilih untuk membeli baju di mall yang harganya lebih mahal ketimbang membeli baju murah di tempat yang jauh sehingga malah mengeluarkan uang lebih untuk ongkos jalan.

Place >> Convenience
Konsumen lebih mementingkan kenyamanan berada di suatu tempat. Contohnya konsumen memilih minum kopi yang mahal untuk mendapatkan tempat duduk yang nyaman dan Wi-Fi daripada minum kopi murah di warung yang tidak nyaman.

Promotions >> Communication
Pihak yang melakukan marketing kini tidak bisa hanya mementingkan transaksi penjualan, namun juga membangun komunikasi dengan konsumen.


MELURUSKAN PANDANGAN TENTANG MARKETING POLITIK

Marketing politik BUKAN:
- Sekedar iklan politik
- Sekedar komunikasi politik
- Sekedar kampanye
- Sekedar spin-doctoring / mengelola media

Marketing politik ADALAH:
- Tentang desain produk politik
- Tentang bagaimana para politisi dan partai berperilaku
- Tentang apa yang aktor politik tawarkan pada publik
- Tentang seberapa banyak menanggapi apa yang diingini publik



KESIMPULAN

Marketing politik tidak menjamin kemenangan elektroral, karena pemilih sudah bergeser ke pemilih rasional. Seorang politikus bisa menang dengan cara menjaga hubungan pemilih untuk membangun kepercayaan dan memperoleh dukungan suara.

Dampak negatif terhadap marketing politik:
- Amerikanisasi dunia politik, sebenarnya terjadi modernisasi dunia politik menurut penelitian Ahmad Danial.
- Adanya komersialisasi politik. Terus-menerus beriklan tanpa memahami apa kemauan masyarakat.
- Menimbulkan pemilih yang skeptis, bukan berdasarkan ideologi namun berdasarkan tokoh.



Pembicara pada pertemuan ini adalah
Sarah Santi, Msi.
Bekerja sejak 2008
Pileg: menangani Eddy Baskoro
Pilpres: menangani SBY, Partai Demokrat

Selasa, 17 September 2013

Pertemuan IV - New Media & Social Media

Media tradisional, contohnya adalah:
- radio
- koran
- TV
- majalah

Media baru ditandai dengan perkembangan teknologi digital.

Dalam media baru, tidak terdapat gate keeper dan redaksi yang mengawasi informasi yang akan turun. Penulisnya dapat menerbitkan sendiri informasi atau tulisan.
Contohnya: Twitter.

Ciri-ciri media baru menurut Straubhaar et al (2012: 20-24):
- Digital, terbukti meningkatkan kualitas transmisi.
- Interactive, melibatkan orang lain sehingga merupakan komunikasi 2 arah.
- Social Media, media yang isinya diciptakan dan didistribusikan melalui interaksi sosial.
- Asynchronous Communications, konsumsi media bisa dilakukan sesuai dengan waktu yang nyaman bagi setiap orang.
- Narrow Casting, program siaran TV dan radio dapat dipesan secara khusus sesuai selera masing-masing.
- Multimedia, media-media lama seperti surat kabar dan majalah kini dapat menciptakan platform multimedia dengan video on demand, jurnalisme warga (citizen journalism), dan lain-lain.

Era Media Baru dan Media Sosial

Era media baru ditandai dengan perkembangan internet dan teknologi digital, yang merupakan lompatan dan revolusi masyarakat. Informasi pun menjadi masyarakat dengan budaya digital (Negroponte, 1995).

Kekuasaan dan pengaruh media massa yang tadinya terletak di tangan media, kini berada di tangan khalayak. Informasi yang bersifat one to many, sekarang menjadi many to many.

Salah satu wujud media baru adalah media sosial.

Indonesia termasuk salah satu negara dengan pengguna media sosial yang tertinggi di dunia.

Menurut Nugroho dan Syarief, pengguna Facebook hingga 2012 adalah 42,5 juta, blog 5,3 juta, dan Twitter lebih dari 19,5 juta.


http://dailysocial.net/post/indonesia-bakal-lepas-gelar-populasi-terbesar-kedua-di-facebook-tahun-ini /19-09-2013 / 16:09 WIB
http://semiocast.com/en/publications/2012_07_30_Twitter_reaches_half_a_billion_accounts_140m_in_the_US /19-09-2013 / 16:09 WIB

Media baru dan media sosial telah menciptakan suatu tren dan kehebohan.
Contoh:
- Tren Vickynisasi

     http://showbiz.liputan6.com/read/688653/kosakata-ngawur-vicky-prasetyo-jadi-lelucon-baru-di-twitter/ 19-09-2013 / 16:09 WIB

- Twitwar Benhan dan Misbakhun

     http://chirpstory.com/li/37940 /19-09-2013 / 16:09 WIB

Benarkah Media Itu Hostile?

Contoh kasus:
Foto Gayus yang sedang menyamar dibuat menjadi banyak versi dan menjadi guyonan masyarakat.
Sumber: Slide " The Power of Media: Use and Abuse" 29 April 2013 oleh Irwan Julianto 

Apa Saja yang Jadi Berita?

- Drama, konflik, bencana, emosi
- Relevan bagi banyak orang
- Hal-hal baru, kontroverisal
- Detail, angka-angka
- Gambar / video dan narasi yang baik
- Tak sekedar "Bad news is a good news"
- Siaran pers: jathanya keranjang sampah
- Bukan cuma fakta, kini utamanya MAKNA

Posisi Media Massa

           Sumber: Slide " The Power of Media: Use and Abuse" 29 April 2013 oleh Irwan Julianto 

Media Sosial: Ruang Publik Baru?

UTOPIAN:

Media sosial dibayangkan oleh mereka yang optimis, sebagai ruang publik baru yang basis egalitariannya ada. Lewat interaktivitas dan partisipasi banyak pihak di dalamnya, diharapkan media sosial menjadi ruang publik yang terbuka dan berfungsi memerdekakan ruang dari sekat-sekat dan penindasan ideologis oleh satu pihak ke pihak yang lain.

Utopian menerima penetrasi teknologi komunikasi dengan tangan terbuka.

Contoh: kasus koin untuk Prita.
     http://ihsankusasi.wordpress.com/2010/01/05/uang-koin/ 19-09-2013 / 16.53 WIB

DYSTOPIAN:

Media sosial gagal menjadi ruang publik baru yang diidealkan Habermas karena di dalamnya memuat kepentingan-kepentingan yang meniadakan kepentingan lawan.

Kritik kultural yang muncul terhadap kemajuan teknologi komunikasi ini mengakibatkan akan munculnya aliensi-aliensi  politik hingga mengaburkan realitas itu sendiri. Pola pandang ini menyatakan bahwa hubungan warga dan pemerintah jauh lebih bermakna ketika dilakukan secara langsung atau tatap muka dibandingkan lewat internet.

Contoh: musyawarah secara langsung antara warga dengan kepala desa.


Manipulasi Media


     http://www.barnesandnoble.com/w/trust-me-im-lying-ryan-holiday/1111395738?ean=9781591846284 / 19-09-2013/ 16.46 WIB 

Frekuensi dapat memanipulasi media.
Contohnya:
- MNC digunakan Hary Tanoesoedibjo untuk kampanye Wiranto
- Iklan dan pemberitaan tentang ARB di TV One

Manipulator media dapat pula menjadi "pembunuh karakter" seseorang atau suatu lembaga.

Di era media sosial ini, ada pihak tertentu yang menjadi manipulator media.
Contohnya: akun palsu milik Trio Macan 2000.

Banyak orang yang ingin muncul di media massa. Kini dengan hadirnya media sosial, orang-orang menjadi lebih mudah untuk eksis / mejeng.





Pembicara dalam pertemuan ini adalah:
Irwan Julianto
Wartawan Senior Kompas
@julianto_ irwan

Rabu, 11 September 2013

Pertemuan III - Kekuatan Media




"Kebebasan pers, pemerintah mendahulukan keamanan sosial.


Media memberikan framing informasi yang di sampaikan ke publik.

Analisis framing dipakai untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media


Wanita dinilai lebih hati-hati terhadap stasiun TV dan lebih adaptif atas apa yang dilihat.



Pengaruh Media:

- Mempunyai pengaruh kuat kepada audience.
- Menerima pengaruh media secara selektif (ada seleksi) tidak semua di terima oleh pemikiran kita.
- Dalam seleksi paternalistik (pemimpin yang mengetahui segala kehidupan organisasional, pemusatan     pengambilan keputusan pada diri pemimpin), media massa tidak memiliki pengaruh yang berarti.
- Kelompok terdidik menerima pengaruh media secara selektif sesuai kepentingan bisnis dan politik. 

Contoh: 



Membaca berita di website mengenai hidangan Mc chicken burger di resto McDonald Singapura yang diduga tidak higienis dan menggunakan ekor cicak ternyata hal tersebut salah, dan itu hanya urat dari dada daging ayam yang menyerupai ekor cicak. Hanya mengingat berita intinya saja, tetapi tidak mengingat kapan peristiwa tersebut berlangsung, dan siapa yang berbicara mengenai hal tersebut.   


Pemuka Pendapat (Opinion Leader)


- Individu yang lewat kontak dari hari ke hari, mempengaruhi orang-orang lain dalam pengambilan
   keputusan dan pembentukan pendapat (Wright, 1986).
- Pemimpin  memperoleh informasi dari media. Selanjutnya menyebarkan kepada khalayak
  (Two-Step Flow Model). 
  

Pemuka Pendapat

Katz and Lazarsfeld’s  Model 


Two Step Flow  Concept  of Communication


   
Source - Message - Mass Media -Opinion Leader- Publik

Tahap 1, pemimpin  memperoleh informasi dari media.
Tahap 2, menyebarkan kepada khalayak.

Khalayak Aktif Aliran Pesan Media (Schramm dan Roberts, 1971: 191)

Suatu khalayak yang sangat aktif mencari apa yang mereka inginkan.
- Menolak lebih banyak isi media daripada menerimanya.

- Berinteraksi dengan anggota-anggota kelompok yang mereka masuki dan dengan isi media yang mereka terima.
- Sering menguji pesan media massa dengan membicarakannya dengan orang-orang lain atau membandingkan dengan isi media lainnya.
 

Terapan dan Atensi Selektif 

Terapan Selektif

Kecenderungan untuk memilih komunikasi yang akan menegaskan pendapat, sikap, dan nilai-nilai anda sendiri. 
Contoh: memberikan kritik dan opini mengenai pemilu 2014 pada blog sendiri.

Atensi Selektif 

Apa yang terjadi ketika penerima memproses stimuli tertentu yang tersedia dan menyaring stimuli lainnya. 
Contoh: menanggapi berita kasus korupsi di kubu partai Demokrat dari pemberitaan di TV dan radio yang berisikan wawancara dari narasumber langsung.


Apa Hubungan Atensi dengan Proses Pencarian Uang?

- Kejadian terbaru yang menjadi trending topic, pasti akan ada iklan yang memanfaatkan dan korporasi besar yang juga memanfaatkannya.

- Alat untuk mencari uang suatu perusahaan.


Penggunaan Media dan Grafitikasi

Keputusan mengunakan saluran-saluran komunikasi massa merupakan suatu proses dua bagian.
Pertama, kita diajari motivasi apa yang dapat dipuaskan setiap medium.
Kedua, berdasarkan informasi yang kita miliki bersama tersebut, masing-masing dari kita membuat pilihan perseorangan.


 Difusi Informasi
- Difusi Informasi yaitu , seberapa cepat berita atau informasi bergerak,  dan  lewat saluran mana untuk sampai pada masyarakat penerima.
- Difusi Informasi  digunakan untuk menyebarkan informasi kepada khalayak yang lebih luas.


 Kekuasaan Komunikasi Elite 
http://www.resonatesolutions.com.au/blog/community-health-strength-weak-ties 12-09-2013 / 18:26 WIB

Kaum elite dominan dalam konteks komunikasi. Hak komunikasinya walaupun kecil, namun tetap ber- implikasi besar. Kalau kaum biasa / masyarakat biasa, massanya besar namun implikasinya kecil.  

Teknologi Komunikasi dan Media

Pertukaran dokumen elektronik dan lalu lintas data merevolusikan informasi dalam  komunikasi bisnis  maupun politik.

Hasil menonjol perkembangan teknologi adalah konvergensi telekomunikasi dan komputer menjadi suatu sistem tunggal, kadang disebut jaringan inteligen.

Jaringan telkom  diangap tidak hanya sebagai suatu teknologi namun juga sebagai “ sumber daya informasi”

UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronika (UU ITE) dan UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik  menjadi rujukan  penyebaran informasi.


Pembicara dalam pertemuan ini adalah:
Dr. Eko Harry Susanto 
www.ekoharrysusanto.wordpress.com
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Senin, 02 September 2013

Pertemuan II : Ekonomi Politik Media



DEMOKRASI MEDIA

Ruang Publik sebagai potensi demokratis media tenggelam ketika rasionalitas birokrasi atau modal dimulai mengambil alih dan mendominasi fungsi, sistem kerja dan orientasi produksi media ( Agus Sudibyo ).

Di berbagai siaran ( teroris, perang, dll ) tetap ada unsur ekonominya, dan ada unsur mencari keuntungan.
Contoh : Pada waktu siaran terdapat tulisan dibawahnya seperti "menginap di hotel Hilton di Dubai".

Demokrasi media :
- Media sebagai ruang publik politis = tidak boleh dipakai untuk kepentingan sendiri.
   Contoh : Koran Kompas yang menampilkan berita menyangkut ekonomi tetapi terdapat berita politik juga.

- Rasionalitas media = punya semua dan semua orang berhak memiliki.
     
- Media massa sebagai cermin = iklan apa yang layak ditayangkan kepada masyarakat.
   Contoh : Balsem Otot Geliga untuk program dangdut.
            Acara - acara di Metro TV tentunya juga menampilkan iklan yang memiliki prestige tinggi.


PROBLEM MEDIA

- Motif Keuangan = karena keuangan yang tidak beres, wartawan bisa menjadi      wartawan amplop.

- Profesionalisme = memberitakan sesuai fakta bukan karena kepentingan.
  Contoh : wartawan karena dikasih amplop, jadi memberitakan tentang pihak                 tertentu lebih sering.

- Tidak independen dan transparan = tidak boleh memihak dan tidak ada yang         ditutup-tutupi.
  Contoh : Metro TV menayangkan tentang Surya Paloh terus menerus.




Koran adalah alat bagi para pengusaha
Contoh : perusahaan yang ingin launching produk baru, beritanya dipajang sebagai berita di koran, bukan                    di bagian advertorial.


EKONOMI MEDIA

Media massa boleh memiliki orientasi keuntungan namun Undang - Undang menyatakan harus ada keseimbangan dengan kepentingan publik.

Setiap orang bebas meraih keuntungan dengan menerbitkan koran sendiri karena sejak jaman reformasi tidak diperlukan ijin untuk membuat koran namun akan ada UUD dan peraturan tentang PERS.












  • Pemilik media menyeleksi isi siaran TV nya 
  • Jika ada yang berusaha menjatuhkan pemilik, tidak akan ditayangkan, walaupun jurnalis telah profesional. 


EKONOMI MEDIA ( Denis McQuail )

Teori media politik ekonomi adalah ketergantungan ideologi pada kekuatan ekonomi. Media bagian dari sistem ekonomi yang bertalian erat dengan sistem politik.

MEDIA SEBAGAI INSTITUSI EKONOMI

Media sebagai institusi ekonomi beroperasi berdasar rasionalitas bisnis. Investasi di media bukan karena idealisme, tetapi berbisnis.
Contoh : Kompas hidup dari iklan, bukan dari terjualnya oplah. Kompas tetap memperluas pembaca
            agar banyak yang memasang iklan.



PRODUKSI INFORMASI
  • Informasi yang diproduksi media ditentukan oleh nilai tukar, perluasan pasar dan kepentingan ekonomi pemilik media. 
  • Media adalah proses ekonomi yang menghasilkan komoditi. 

AUDIENCE SEBAGAI PASAR

- Media dan khalayak adalah hubungan konsumen - produsen bersifat kalkulatif.
- Tidak menghiraukan hubungan sosial khalayak.
- Stratifikasi sosial - ekonomi mempengaruhi produksi informasi media.
- Prinsip pasar, khalayak yang memilih untuk melihat untuk melihat dan mendengar media adalah sasaran
   perhatian.
     
Contoh :
Pos Kota, Lampu Hijau isinya tentang pembunuhan dengan menggunakan kata - kata vulgar.


Kompas membahas tentang latar belakang pelaku, motif pelaku dan kronologi kejadian.


Sumber: http://www.wartabromo.com/ 03-09-2013 / 10:55 WIB

Metro TV membahas tentang latar belakang keuangan suami Bella Saphira, bukan pernikahannya.



Perbedaan berita kriminal di lampu hijau dan kompas, TV antar TV :
- Bahasa
- Produksi informasi
- Melihat dari segi subjeknya
- Strata sosial

Pasar massal yang dikuasai unit produksi besar, mendorong pemusatan kepemilikan media.
Muncul perusahaan media kuat yang memiliki jaringan industri - bisnis media lain perusahaan koran di mana satu perusahaan.

Contoh :

MNC bergerak di bidang asuransi.


Kompas membuka toko buku Gramedia.









  • Scene di potong untuk iklan, padahal scene yang ditayangkan sedang bagus atau klimaks.
  • Pembuat film dan pemasang iklan saling bekerja sama untuk menempatkan iklan dan tentang rating. 

Pembicara dalam pertemuan ini adalah:
Dr. Eko Harry Susanto 
www.ekoharrysusanto.wordpress.com
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara